Banyak baca

Saya bukan termasuk orang yang betah berlama-lama membaca buku/paper/jurnal, apalagi dalam bentuk digital dan berbahasa inggris. Doooh… Sesuatu yang menyedihkan sebenarnya, karena dengan banyak baca akan semakin banyak pengetahuan yang didapatkan dan bisa jadi akan muncul-muncul ide untuk topik penelitian, inovasi, atau lainnya. Dan itu terbukti pada saat diminta untuk membuat proposal penelitian, seolah-olah otak buntu, ga ada ide, dan akkhhh, sedih lah pokoknya.. #lebay

Di satu sisi membaca membuat kita menjadi semakin banyak tahu. Di sisi lain, dengan membaca ternyata juga kadang–kalo lagi sadar–membuat menjadi merasa bodoh, karena merasa hanya baru sedikit sekali yang diketahui, dan itu pun belum tentu menguasai betul/hanya sekedar tahu. Merasa bodoh di sini seharusnya tidak membuat menjadi minder sih, tetapi harusnya semakin memacu kita untuk membaca, semakin banyak, dan banyak.. tentang apa pun, walaupun dalam hal-hal tertentu nantinya bisa difokuskan ke sesuatu yang menarik menurut kita. Mungkin begitu…

Bandung, 26-12-2016

suichal signature

Pak Guru

guru

Sumber gambar : http://karisnsz.files.wordpress.com

Dulu waktu masih SD saya pernah berkeinginan menjadi guru. Alasannya sederhana sih… Waktu itu saya pernah/sering memperhatikan guru di sekolah saya duduk santai sambil minum teh manis dengan setumpuk kertas di mejanya. Sepertinya enak sekali… (walaupun tanggung jawabnya sebenarnya besar sih, tapi anak kecil mana berpikir sampai situ 😀 ). Selain itu, ada beberapa anggota dari keluarga besar ibu yang menjadi guru dan mereka kebanyakan mengajar di dekat rumah sendiri. Ahh.. Kerja dekat rumah, enak sekali bukan ???

Cita-cita menjadi guru ternyata hanya sekedar cita-cita. Saya sekarang adalah seorang Pegawai Negeri Serabutan. Tempat kerjanya pun terancam berpindah-pindah dan tidak dekat dari rumah. Begitulah, terkadang kenyataan memang tidak sesuai dengan keinginan kita. Namun, masih ada peluang untuk setidaknya dipanggil “Pak Guru”, yaitu dengan menikah dengan Ibu Guru. Hehe…

suichal signature

Omoide ga Ippai

Omoide ga Ippai, merupakan salah satu favorit saya. Bukan karena lirik lagunya yang bagus, tetapi karena musiknya yang enak untuk didengarkan. Seperti yang sudah-sudah, biasanya saya memposting lirik lagu favorit saya di sini. Namun, karena belakangan setelah saya cari-cari liriknya dan ketemu, ternyata isinya lebih kecewe’-cewe’an. Ya sudah, akhirnya saya tidak jadi memposting lirik lagunya di sini  #saya kan laki-laki 😀

Ok. Hanya ingin sedikit membahas judul lagunya saja. Omoide ga ippai. Menurut om google sih artinya full of memories, penuh kenangan. Berbicara kenangan tentu tidak terlepas dari masa lalu. Kenangan saat masih kecil misalnya, ketika masih sekolah di SD, SMP, SMU/SMA, atau kenangan ketika kuliah. Banyak, banyak sekali kenangan yang kita punya. Kenangan itu ada yang manis, ada pula yang pahit, ada yang membuat tertawa, ada juga yang bikin menangis bahagia. Ga ada yang sedih ??? Ada juga sih kenangan yang sedih, tapi tidak sampai bikin pingin nangis kok… #saya kan laki-laki 😀

Apapun kenangan yang kita punya, mau manis atau pahit,senang atau sedih, semua tersimpan di dalam sebuah album, di otak kita. Album  itu dapat kita buka sewaktu-waktu. Ya…sewaktu-waktu saja. Bukan sepanjang waktu. “Kenangan indah masa lalu hanya untuk dikenang, bukan untuk diingat-ingat”. Begitulah, jika kita terlalu banyak mengingat-ingat masa lalu, kita akan lambat dalam bergerak maju. Padahal, kita mempunyai masa depan, yang mungkin dengan masa depan itu kita dapat membuat kenangan yang jauh lebih indah lagi. Semoga… [Hanya galauan selepas tidur di waktu pagi hari] my signature

Bersungguh-sungguh

Barusan habis jalan-jalan ke sebuah forum dan menemukan kutipan yang cukup bagus.

Penyesalan bukan ketika apa yang kita inginkan tidak terpenuhi akan tetapi ketika kita tidak bersungguh-sungguh dalam sesuatu.

Setuju sekali dengan kutipan tersebut. Penyesalan sebenarnya memang terjadi lebih karena kita tidak bersungguh-sungguh melakukan sesuatu, bukan karena kita tidak mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Misalnya tidak bersungguh-sungguh belajar atau mengerjakan tugas, tidak bersungguh-sungguh dalam bekerja, tidak bersungguh-sungguh untuk mendapatkan  seseorang kita sukai #ups. Dan masih banyak lagi.

Jadi, mulai sekarang harus selalu berusaha untuk melakukan sesuatu dengan bersungguh-sungguh. Soal hasil tidak usah dipikirkan, yang penting bersungguh-sungguh. Yosh…!!!